1. Latar Belakang
Penggunaan mikrokontroller
pada saat ini sudah semakin banyak danberkembang,
seperti halnya Robot Sensor Cahaya (Light Detection Robot) yang berbasis pada mikrokontroller.
Cahaya dijadikan objek utama yang membanturobot bergerak menuju sumber cahaya
tersebut. Bila dipelajari dan dikembangkan,maka akan bermanfaat untuk membantu
memberi pengetahuan tentang robot.Melihat semakin banyaknya penggunaan
mikrokontroller, seperti Light Detector Robot yang menggunakan
mikrokontroller, dapat dimanfaatkan untuk membantu manusia dalam mencari
sumber cahaya didalam kegelapan. Ketikaterjadi suatu bencana, dimana manusia
tidak dapat memasuki ruangan yang gelaptersebut maka Light Detector
Robot ini dapat digunakan untuk mencari sumbercahaya yang berada pada ruangan gelap dan kecil. Light Detector
Robot pun dapat diaplikasikan
lebih lanjut dalam bencana kebakaran, untuk menemukan pusat
titik kebakaran dan melakukan penyiraman, sehingga tidak membahayakan jiwa
manusia untuk masuk kedalam pusat kebakaran. Saat ini hampir semua robot
menggunakan mikrokontroller dan sudah banyak ditemui khususnya di bidang
elektronika Light Detector Robot yang dirancangdengan menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistance) dan
berbasiskan mikrokontroller AT89S51 yang memiliki motor penggerak berupa dua
buah motor DC. Dimana, proses pergerakannya dipengaruhi oleh cahaya yang terkenapada sensor Light Detector Robot,
sehingga Light Detector Robot akan bergerak menuju ke cahaya
tersebut.Berdasarkan uraian yang telah penulis jabarkan. Alat Light Detector
Robot Ini ditujukan untuk mengikuti atau mendeteksi darimana arah cahaya
berasal.
1.1 Diagram Alur
1.2 Aktifator
Aktifator yang digunakan
pada rangkaian ini adalah berupa catu daya tegangan sebesar +5 V, +12 V, dan
tegangan Ground.
1.3 Blok Input
Untuk sensor, komponen yang dipakai adalah LDR (Light Depend Resistance) dimana berfungsi sebagai sensor cahaya yang menentukan nilai suatu input yg masuk untuk diproses pada mikrokontroler. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
Komparator digunakan sebagai rangkaian pembanding keluaran pembagi tegangan akan dibandingkan dengan tegangan referensi (V+) untuk menetukan kondisi high atau low pada keluarannya, sesuai dengan inputan pada cahaya yang masuk. Pada kondisi robot mobil ini jauh dengan sumber cahaya maka resistansi LDR sangat besar sehingga tegangan masuk (V-) lebih positif daripada tegangan referensi, hal ini mengakibatkan keluaran dari pembanding mendekati atau sama dengan 0. Untuk kondisi sebaliknya yaitu saat dekat dengan cahaya maka resitansi akan kecil sehingga tegangan (V-) lebih negative daripada tegangan referensi, hal ini mengakibatkan keluaran dari komparator akan mendekati atau sama dengan +5 volt/.
1.4 Blok Proses
Pada
Light Detector Robot, terdapat dua buah sensor yang digunakan, sehingga
terdapat dua buah output dari comparator yang akan dijadikan input.Microkontroler merupakan tempat untuk proses yang mengolah 2 output dari komparator.
Kerja Microkontroler:
·
Mikrokontroler
aktif dengan tegangan 5 volt dari port 4.0 dan ground pada port 2.0.
·
Input
ada pada dua sensor yang berada pada port 2.1 untuk sensor 1 dan port 2.3 untuk
sensor 2.
·
Output
ada pada 4 port untuk 2 motor driver, untuk motor pertama ada di port 1.4 dan
1.5 untuk motor kedua di port 5.6 dimana port-port ini akan disambung pada IC
L293D untuk proses driver motor pada penjelasan selanjutnya.
·
Input
reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51.
·
Pulsa
transisi dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset mikrokontroler. Oscillator
yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang dihubungkan pada pin 18
dan pin 19.
·
Diperlukan
kapasitor penstabil sebesar 30 pF.
·
Besar
nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz.
·
XTAL1
adalah input ke pembalikan penguat osilator (inverting oscillator amplifier)
dan input ke clock internal pengoperasian rangkaian.
·
XTAL2
adalah output dari pembalikan penguat osilator.
·
Jika kita membuat table akan seperti berikut :
Tabel 3.1 Port Input dan
Port Output
Port
Input
|
Port
Output
|
||||
2.1
|
2.2
|
1.4
|
1.5
|
1.6
|
1.7
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1.5 Blok Output
IC L293D sebagai penghubung mikrokontroler dan motor DC. IC ini dapat dibagi menjadi dua bagian yang masing-masing mendapat bagian yang berfungsi untuk menggerakkan satu buah motor.
Cara Kerja:
·
Input
pada blok ini merupakan output logika dari microcontroller, dimana berupa
cahaya yang masuk melalui LDR dan akan mengirimkan dua keadaan pada dua sensor.
·
Motor
akan bergerak jika salah satu sensor mendapat tegangan 1 dan sensor lain
mendapat tegangan 0.
·
Jika
sensor 1 = sensor 2 maka motor akan tidak jalan.
Pada IC L293D terdapat dua VCC yaitu pada pin 7
12 volt dan pada pin 14 dapat tegangan 5 volt yang berfungsi menggerakkan motor
dengan dua kondisi, yaitu CW (clockwise/searah jarum jam) dan CCW (counter
clockwise/berkebalik arah jarum jam).