ANALISIS SENSITIVITAS
Seorang analis jarang dapat menentukan parameter model
Program Linier seperti (m,n, C
) dengan pasti karena nilai parameter ini adalah fungsi dari beberapa
uncontrolable variable.
Sementara itu solusi optimal model Program Linier didasarkan pada
parametertersebut. Akibatnya analis perlu mengamati pengaruh perubahan
parameter tersebut terhadapsolusi optimal. Analisa perubahan parameter dan
pengaruhnya terhadap solusi ProgramLinier disebut
Post Optimality
Analisis.
Istilah post optimality menunjukkan bahwa analisa initerjadi setelah
diperoleh solusi optimal, dengan mengasumsikan seperangkat nilai parameter
yang digunakan dalam model. Atau Analisis Postoptimal (disebut juga
analisis pasca optimalatau analisis setelah optimal, atau analisis kepekaan
dalam suasana ketidaktahuan)merupakan suatu usaha untuk mempelajari nilai-nilai
dari peubah-peubah pengambilankeputusan dalam suatu model matematika jika satu
atau beberapa atau semua parametermodel tersebut berubah atau menjelaskan
pengaruh perubahan data terhadap penyelesaianoptimal yang sudah ada.Dapat
diketahui bahwa dunia nyata yang diabstraksikan dan disimplifikasikan ke
dalammodel PL, tidak sederhana seperti rumusan PL sederhana tersebut. Oleh
karena itu dalamdunia pengelolaan dan kehidupan dunia nyata, selalu dihadapkan
pada pertanyaan-pertanyaan keragu-raguaan seperti “apa yang akan terjadi, jika”
ini dan itu berubah?Persoalan peluang dan ketidakpastiaan pertanyaan-pertanyaan
tersebut harus dapat dijawabdalam rangka meyakinkan pendirian terhadap sesuatu
yang akan diputuskan kelak. Dengandemikian hasil yang diharapkan tersebut
adalah hasil yang memang ”paling mungkin“ dan”paling mendekati”, atau
“perkiraan yang paling tepat”. Uji kepekaan hasil dan pasca optimal(sebut saja
selanjutnya analisis postoptimal) yang dapat memberikan jawaban
terhadappersoalan-persoalan tersebut diatas. Analisis postoptimal sangat
berhubungan erat denganatau mendekati apa yang disebut Program Parametrikal atau
Analisis Parametrisasi.Perubahan atau variasi dalam suatu persoalan Program
Linier yang biasanya dipelajarimelalui Post Optimality analysis dapat
dipisahkan ke dalam tiga kelompok umum, yaitu :1. Analisa yang berkaitan dengan
perubahan diskrit parameter untuk melihat berapa besarperubahan dapat ditolerir
sebelum solusi optimal mulai kehilangan optimalitasnya, inidinamakan
Analisa Sensitivitas.
Jika suatu perubahan kecil dalam parametermenyebabkan perubahan drastis
dalam solusi, dikatakan bahwa solusi adalah sangat
ANALISIS TITIK IMPAS
Analisis Titik Impas ( Break Event Point )
sering disebut juga dengan cost volume profit analysis. Karena
analisa ini diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume
penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya dan juga laba atau rugi.
Suatu perusahaan dikatakan dalam keadaan impas (break even) ,
apabila setelah disusun laporan perhitungan laba rugi untuk periode tertentu
tersebut tidak mendapatkan keuntungan atau sebaliknya juga tidak menderita
kerugian. Hasil penjualan yang diperoleh untuk periode tertentu sama besarnya
dengan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan sehingga perusahaan tidak
memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.
Biaya dapat digolongkan
berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
1. Menurut
keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
a. Biaya
bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang
menjadi bagian dari produk jadi.
b. Biaya
buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam
kegiatan proses produksi.
c. Biaya
tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
Biaya ini terdiri dari :
· Biaya
bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian
dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barang.
Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil.
· Biaya
buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik,
tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk
pekerja bagian perawatan mesin.
d. Biaya
komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri
dari :
· Biaya
penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu
produk
· Biaya
administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan
pabrik.
2. Menurut
perubahan dalam volume produksi
a. Biaya
tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
b. Biaya
variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi
A. Pengelompokan biaya produksi
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik
yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu
produk.
1. Biaya
historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua
biaya yang telah terjadi dan
diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai.
2. Biaya
sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk
tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi
atas :
a. Biaya
anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang
direncanakan.
b. Biaya
standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
B. Biaya tetap adalah biaya tetap
merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,walaupun ada
perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu).Artinya
kita menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya
kapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah,
biaya tetap juga menjadi lain. Contoh
biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa
atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.
C. Biaya variabel adalah biaya yang
secara total berubah-ubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan.
Artinya asumsi kita biaya variabel berubah-ubah secara
sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena
dalam penjualan jumlah besar akan ada
potongan-potongan tertentu, baik yang diterima
maupun diberikan perusahaan. contoh biaya variabel biaya variabel
adalah biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan biaya
variabel lainnya.
D. Penghitungan BEP dari aktivitas produksi
BEP dengan cara matematis ini dibagi menjadi 2, yaitu BEP dalam rupiah dan
BEP dalam jumlah atau unit.
1. BEP atau titik impas dalam unit.
Rumusnya : BEP = Biaya Tetap : (Harga Jual Per Unit : Biaya Variabel
Rata-Rata)
2. BEP atau titik impas dalam rupiah.
Rumusnya : BEP = Biaya Tetap Total : 1 – (Biaya Variabel Rata-Rata : Harga
Jual Per Unit)
E. Interpretasi hasil BEP berarti
mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang untuk mengetahui
hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi,
biaya lainnya dan juga laba atau rugi.
Sumber: www.google.co.id/wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar