Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan
suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang
pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut
disebut “pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”.
Miller, RL dan Vanhoose, mengataka bahwa suku bungan adalah sejumlah
dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor),
sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Salah satu pengaruh yang memiliki korelasi yang sangat kuat mempengaruhi
pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan paling sering terjadi
yang dapat kita amati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga
perbankan atau suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa tingkat suku bunga perbankan secara periodik
akan selalu berfluktuasi dan fluktuasi tingkat suku bunga perbankan
tersebut akan berpengaruh kuat terhadap pergerakan harga-harga saham di
bursa efek. Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat suku bunga
dengan pergerakan harga saham tersebut berbanding terbalik. Artinya
apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga-harga saham
yang diperdagangkan di bursa efek akan mengalami penurunan, maka
harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi
kepada instrumen perbankan seperti deposito misalnya dan sebaliknya
kalau pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka
harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi
kepada instrumen saham.
Faktor kedua yang memungkinkan pengaruh naik turunnya tingkat suku bunga
perbankan terhadap harga-harga saham, dikarenakan setiap perusahaan
pasti memiliki utang dan senantiasa mencari sumber-sumber pembiayaan
melalui utang. Dimana utang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan operasional suatu perusahaan, sehingga naiknya tingkat suku
bunga dipastikan akan menambah beban biaya terhadap perusahaan dan
akibatnya dapat mengurangi keuntungan perusahaan serta mendorong meni
ngkatkan risiko terhadap perusahaan.
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang
memiliki rasio utang yang cukup besar serta saham perusahaan-perusahaan
yang bergerak dalam industri perbankan dan properti memiliki tingkat
sensitivitas yang sangat tinggi terhadap harga saham perusahaan yang
bersangkutan.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan akan
dikembalikan pada saat mendatang. Nilai suku bunga Domestik di indonesia
sangat terkait dengan tingkat suku bunga internasional. Hal ini
disebabkan oleh akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan
internasional serta kebijakan nilai tukar mata uang yang kurang
fleksibel.
Selain suku bunga internasional, tingkat diskonto suku bunga indonesia
(SBI) juga merupakan faktor terpenting dalam penentuan suku bunga di
indonesia. Peningkatan diskonto SBI segera direspon oleh suku bunga
Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sedangkan respon suku bunga deposito baru
muncul setelah 7 sampai 8 bulan.
Keynes berpendapat, bahwa tingkat suku bunga ditentukan oleh permintaan
dan penawaran uang. Dalam menentukan tingkat suku bunga berlaku hukum
permintaan dan penawaran. Apabila penawaran uang tetap, semakin tinggi
pendapatan nasional semakin tinggi tingkat suku bunga. Bunga adalah
imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi
kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman
tersebut apabila diinvestasikan.
Perubahan tingkat suku bunga akan menyebabkan tejadinya fluktuasi harga
surat berharga. Hal ini terutama akan dialami surat berharga yang
memberikan pendapatan tetap, seperti obligasi. Obligasi merupakan
pejanjian yang resmi antara penerbit obligasi dengan investor. Investor
ini memperoleh imbalan berupa bunga tetap yang dibayarnya setiap tahun
sampai obligasi tersebut jatuh tempo.
Ada perbedaan antara obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan
obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Obligasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan paling tidak mengandung dua risiko yaitu risiko
kegagalan dan risiko tingkat bunga, karena ada kemungkinan perusahaan
mengalami kebangkrutan
Sumber : http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-bunga-dan-suku-bunga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar